Sejarah Pengepungan Konstantinopel yang Dilakukan Turki Usmani

4 min read

Sejarah pengepungan Konstantinopel merupakan salah satu peperangan yang terkenal di mana menjadi awal mula penyebaran Islam di Eropa. Apalagi ada banyak pasukan yang diturunkan dari kedua belah pihak dan penggunaan senjata yang canggih.

Sampai akhirnya di 29 Mei 1453 akhirnya kota ini jatuh ke tangan kekaisaran Turki Usmani. Sejarah dari pengepungan Konstantinopel memiliki banyak fakta menarik yang harus Anda ketahui.

Apalagi peperangan ini tidak hanya terjadi di darat dan laut saja tetapi juga di bawah tanah. Bahkan sejarah pengepungan kota ini juga memberikan pengaruh terhadap sejarah bangsa lainnya.

Kronologi Sejarah Pengepungan Konstantinopel 

penting bagi Anda untuk mengetahui sejarah pengepungan Konstantinopel yang merupakan salah satu peperangan terbesar dan bersejarah di dunia

Konstantinopel merupakan salah satu kawasan terletak di tepi laut Marmara dan dekat dengan selat Bosphorus. Hal ini membuat kota tersebut menjadi tempat transit rempah-rempah akan diperdagangkan dari Asia ke Eropa.

Sejarah pengepungan Konstantinopel tidak terlepas dari terkenalnya kota ini sebagai pusat dunia barat sekaligus pertahanan Kristen terhadap Islam selama kurang lebih 1000 tahun.

Hal ini membuat kota tersebut selalu dihantui ancaman tetapi selalu berhasil. Sampai akhirnya Mehmet II yaitu Sultan Usmani memulai pertempuran pada saat itu berusia 21 tahun tetapi berhasil membobol pertahanan kota tersebut.

Membekali diri dengan senjata canggih dan baru di mana beliau memimpin 80.000 pasukan muslim untuk menyerang Konstantinopel pada April 1453. Pada saat itu pimpinan Konstantin XI yaitu kaisar Bizantium ke-57 memimpin 8 ribu pasukan Kristen.

Peperangan tersebut terjadi selama 55 hari di mana Konstantin XI terbunuh ketika Romawi Timur jatuh ke tangan Turki Usmani sehingga resmi kalah di 29 Mei 1453. Setelah jatuh ke tangan Turki Usmani maka kota ini disulitkan dengan berbagai macam peraturan terutama dari segi perdagangan rempah ke Eropa.

Hal inilah yang menyebabkan bangsa barat mulai datang dan menjajah Indonesia. Selain Konstantinopel maka Sultan Muhammad juga berhasil menguasai beberapa daerah di Eropa seperti Bosnia, Athena, dan beberapa pulau di sekitar yunani dan Italia.

Berkat sejarah pengepungan Konstantinopel dan penaklukan beberapa wilayah ini membuat Islam meluas di Eropa selama tahun 1456 sampai 1480.

Dampak dari Jatuhnya Konstantinopel 

Sejarah pengepungan Konstantinopel juga memberikan dampak terhadap dunia Kristen karena berpengaruh terhadap psikologis, ekonomi, militer, dan agama.

Pada saat itu banyak yang khawatir ke kerajaan Kristen Eropa lainnya bernasib seperti Konstantinopel sehingga banyak ilmuwan Yunani dari kota tersebut mengungsi ke Eropa dan mengembangkan ilmu pengetahuan di sana.

Sebelumnya kota ini menjadi pusat perdagangan penting bagi jalur Asia ke Eropa. Setelah kota tersebut ditaklukan, Turki Usmani membuat peraturan bahwa pedagang Eropa tidak boleh beraktivitas dan memonopoli perdagangan Eropa dengan Asia.

Kondisi ini membuat perdagangan rempah dari Asia ke Eropa terputus sehingga mendorong negara Eropa seperti Portugis dan Spanyol untuk mencari jalur perdagangan alternatif ke Asia yang pada saat itu terkenal sebagai penghasil rempah-rempah.

Portugal dan Spanyol menjadi pelopor bangsa Eropa yang menjelajahi samudra untuk mencari jalan menuju Asia yang diikuti dengan bangsa Eropa lainnya seperti Belanda, Inggris dan Perancis.

Sejarah pengepungan Konstantinopel juga berpengaruh terhadap Indonesia yang pada saat itu negara barat pertama tiba di Indonesia yaitu Portugis di tahun 1511 tepatnya di Malaka. Pada saat itu raja Portugis mengutus Diogo Lopes De Sequeira untuk pergi ke Malaka dan saat sampai disambut oleh Sultan Mahmud Syah.

Namun Sultan pada saat itu diperingatkan oleh komunitas dagang Islam internasional bahwa kedatangan Portugis adalah sebuah ancaman. Akhirnya Sultan Mahmud memutuskan untuk menyerang Portugis, pada April 1511 pasukan Portugis berlayar ke Malaka dengan membawa 1200 orang.

Peperangan tersebut akhirnya dimenangkan Portugis dan setelah menguasai Malaka, sang pemimpin pasukan yaitu Alfonso De Albuquerque memerintah pasukannya untuk berlayar mencari kepulauan rempah lainnya. Hal inilah yang menjadi awal penjajahan Indonesia oleh bangsa Eropa.

Fakta di Balik Pengepungan Kota Ini 

Berdasarkan sejarah pengepungan Konstantinopel maka ada banyak fakta menarik yang harus Anda ketahui. Apalagi pengepungan kota ini menjadi salah satu konfrontasi militer paling bersejarah yang terjadi selama 2 bulan. Berikut beberapa fakta menarik tersebut yaitu:

1. Konstantinopel Telah Beberapa Kali Ditaklukan 

Konstantinopel dikenal sebagai ibukota Byzantium yaitu kekaisaran Romawi Timur tetapi sebelumnya telah dikepung beberapa kali oleh bangsa Persia, Arab, Rusia, Bulgaria dan masih banyak lain. Bahkan pasukan Usmani bukan yang pertama kali menaklukkannya melainkan di perang salib pada 1204.

Pada saat itu pasukan salib terjerat hutang besar kepada bankir Venesia untuk membiayai ekspedisi mereka ke Yerusalem. Akibat permasalahan dana ini akhirnya pasukan memilih untuk menyerbu kota tersebut dan berhasil merebutnya.

Sampai akhirnya mendirikan kekaisaran Latin yang bertahan sampai 1261 sebelum akhirnya direbut kembali oleh orang Yunani untuk mengembalikan tahta kekaisaran Byzantium.

2. Menggunakan Persenjataan Raksasa 

Dalam peperangan ini pihak Konstantinopel membangun tembok besar yang menjulang 12 meter di darat dan menggunakan lantai raksasa yang dibentangkan di mulut selat tanduk emas untuk menghentikan angkatan laut Usmani dan cara ini efektif. Bahkan api Yunani yang merupakan api yang bisa terbakar di air menjadi salah satu senjata rahasia.

Pasukan Usmani juga tidak kalah dari segi senjata di mana menggunakan meriam basilica yang dirancang oleh teknisi Hungaria di mana mampu menembak peluru sebesar 272 kg sejauh 1,6 km. Setelah sejarah pengepungan Konstantinopel berhasil membuat Usmani menjadi kekaisaran adidaya sampai akhir abad ke-17.

You May Also Like

More From Author