Sejarah Mesin Enigma, Pembuat Pesan Rahasia Perang Dunia II

4 min read

Sejarah Mesin Enigma perlu Anda ketahui sebagai mesin sandi utama yang digunakan untuk Perang Dunia II. Enigma berfungsi untuk bisa mendeskripsikan dan mengenkripsi pesan rahasia. Awalnya, hanya digunakan untuk tujuan komersial saja. Namun, lama-kelamaan tentara dan pemerintah Jerman Nazi juga menggunakannya untuk Perang Dunia II.

Sejarah Mesin Enigma Perang Dunia II

Secara teknis, Enigma atau password machine tergolong sebagai keluarga mesin rotor elektromekanik dan mempunyai berbagai jenis model. Kata Enigma berasal dari bahasa Latin aenigma, artinya teka-teki. Perang Dunia I jadi fase baru yang harus dihadapi oleh Jerman. Berikut ini sudah ada penjelasan lengkap tentang sejarah Mesin Enigma, antara lain:

  • Pencipta Mesin Enigma

    Pada awal Perang Dunia II, peran password machine yang sangat penting baru terlihat. Proses penciptaan password machine ini ternyata sudah berlangsung sejak Perang Dunia I dan baru rampung setelah selesai perang. Penciptanya merupakan seorang insinyur asal Jerman, Arthur Scherbius.

    Beliau menciptakan sejarah Mesin Enigma pertama kali melalui pabrik miliknya, yaitu Chiffrier Maschinen Aktiengesellschaft. Awalnya, password machine memiliki berbagai tipe sama seperti mesin tik. Tombolnya juga telah tersambung dengan lampu untuk setiap huruf. Pada saat operator menekan tombol pada huruf tertentu maka huruf tersebut akan langsung menyala dan terenkripsi di atas papan kayu.

    Kemudian, sejarah Mesin Enigma ini bisa bermanfaat untuk kepentingan intelijen. Hal inilah yang membuat seluruh militer Jerman langsung menyetujuinya. Militer Jerman pada tahun 1926 dan 1935, telah mengadopsi password machine dan melakukan penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan militer.

  • Cara kerja Mesin Sandi

    Metode enkripsi atau sandi yang Enigma gunakan sebenarnya cukup simpel. Namun, sangat sulit terpecahkan, terutama ketika Anda baru pertama kali mengaplikasikannya. Sebetulnya, sejarah Mesin Enigma ini sudah menggunakan prinsip enkripsi substitusi yang mudah. Salah satu jenis enkripsi substitusi tersebut seperti sandi Caesar. Jadi cukup mudah terbaca karena sudah berurutan. Nantinya, hanya perlu menggeser satu huruf ke huruf lainnya.

  • Peran Mesin Sandi terhadap Perang Dunia II

    Password machine ini berperan penting untuk mengirim pesan kepada pasukan Jerman. Awalnya, pesan rahasia tersebut sangat sulit ditebak oleh Sekutu karena beberapa alasan. Bahkan, adanya pengaturan permutasi membuat kode semakin bervariasi.

    Sehingga akan menyulitkan Sekutu untuk memecahkannya. Tidak hanya bervariasi, setiap saat operator mesin akan selalu mengganti kode-kode tersebut. Militer Jerman percaya bahwa, sejarah Mesin Enigma tersebut mampu menyentuh angka sebesar 103 sextillion. Hal ini karena adanya kombinasi kode yang tercipta.

    Jadi meski pasukan Jerman telah memberikan transmisi pesan ke pasukan sekutu tidak masalah. Karena pesan tersebut sudah terenkripsi langsung melalui password machine. Oleh karena itu, pada fase awal Perang Dunia II proses pengiriman pesan intelijen juga berasal dari pasukan Jerman. Sehingga pasukan intelijen tidak perlu khawatir akan disadap.

    Hasilnya, untuk menghancurkan pertahanan Sekutu sebagian besar strategi juga digunakan dengan maksimal. Jadi pemecahan kode menjadi prioritas utama, karena para pasukan Sekutu sering memperhatikannya.

  • Kegemilangan Enigma berakhir ketika berhasil Terpecahkan

    Sebelum Alan Turing datang, sebagian besar pihak sudah mencoba untuk memecahkan kode password machine tersebut. Salah satunya Marian Rejewski, seorang ahli matematika yang berasal dari Polandia. Pada 1932, Rejewski juga telah memecahkan pola perkabelan.

    Oleh karena itu, intelijen Polandia, intelijen Prancis serta Inggris sebenarnya juga sudah menemukan jawaban untuk pesan enkripsi. Namun, sebelum Perang Dunia II militer Jerman jauh bergerak lebih cepat. Karena sudah mengetahui kode mesin berhasil terpecahkan. Di mana melakukan ada penambahan komponen serta perubahan sistem kode, yang pada akhirnya hasil kerja Rejewski jadi tertinggal.

    Akibatnya, ketika Perang Dunia II semakin pecah, password machine yang berasal dari pasukan Jerman sangat sulit terpecahkan oleh Sekutu. Hingga akhirnya, seorang ahli matematika asal Inggris, Alan Turing datang. Beliau merupakan mahasiswa dari Universitas Cambridge dan Universitas Princeton. Sebelumnya, Alan Turing telah bekerja di Bletchley Park, Inggris.

    Beliau berusaha untuk memecahkan pesan rahasia dari Jerman. Di sana, fokusnya untuk memecahkan kode password machine yang tampak rumit. Hal ini karena peningkatan yang dilakukan oleh Jerman. Bersama dengan rekannya, yaitu Gordon Welchman, Turing sendiri juga berhasil menemukan solusi melalui mesin ciptaannya yaitu Bombe.

  • Turing Menggunakan Sirkuit Elektrik

    Mesin ciptaan dari Welchman dan Turing ini sudah menggunakan sirkuit elektrik. Di mana bisa memecahkan kode dalam waktu lebih singkat. Mesin Bombe sendiri bisa bekerja dengan cara menentukan plugboard serta pengaturan rotor yang ada pada password machine.

    Hal ini sangat memungkinkan, karena Bombe sendiri juga terbuat dari 36 password machine yang dirangkai menjadi satu. Oleh karena itu, Bombe juga dapat melakukan simulasi dari beberapa sejarah Mesin Enigma secara sekaligus. Drum yang berisi rotor pada mesin ini juga akan bekerja secara berulang-ulang.

    Terutama, ketika menerima pesan terenkripsi sampai 17.576 dengan posisi yang berbeda. Karena sirkuit listriknya tersebut, proses pengulangan ini bisa langsung terselesaikan dalam waktu 20 menit saja.

Jadi dapat dikatakan, dalam fase awal Perang Dunia II, prioritas Sekutu adalah memecahkan kode pada password machine. Apalagi, saat itu serangan dadakan yang dilancarkan Jerman benar-benar bisa menghancurkan pasukan Sekutu. Sehingga sejarah Mesin Enigma dapat menghalangi jalur logistik yang sangat penting untuk keberlangsungan perang.

You May Also Like

More From Author