Sejarah Bangunan Kolner Dom atau Cologne Cathedral di Jerman
Bangunan Kolner Dom merupakan salah satu situs warisan UNESCO dengan visual sangat menarik perhatian. Gaya arsitektur gotik abad 400 – 1400 menyulap Kolner Dom menjadi mahakarya luar biasa dari kejeniusan manusia.
Dibangun selama lebih dari 6 abad, Cologne Cathedral atau Katedral Jerman menandai puncaknya sebuah karya arsitektur. Bangunan ini juga jadi saksi kuat dan gigihnya kepercayaan Kristen pada abad pertengahan maupun modern.
Perjalanan Pembangunan Kolner Dom Sejak Awal Didirikan
Sejarah pembangunan Kolner Dom dimulai pada tahun 313 masa pemerintahan Kaisar Romawi Konstantinus Agung. Saat itu Kaisar Romawi menjalankan kebijakan Maklumat Milan, yaitu kebebasan rakyat memeluk keyakinan masing-masing.
Sehingga dibangunlah bangunan Kolner Dom dengan ukuran 130 m2 di pinggir Sungai Rhein, Cologne (sekarang Jerman). Letaknya di jalur transportasi yang menjadi titik pertemuan seniman, pedagang, agamawan, sehingga cukup strategis.
Gereja katedral ini beberapa kali mengalami renovasi agar mampu menampung ribuan jemaat. Uskup Agung Guntara merombak Kolner Dom pada tahun 870 sekaligus menjadikannya sebagai katedral besar dan megah.
Satu abad kemudian yaitu tahun 1247 terdapat proyek renovasi kembali dengan tujuan menyaingi katedral-katedral besar di Prancis. Pihak pengelola merancang ulang dengan gaya arsitektur gotik yang terkenal saat abad pertengahan.
Namun pada 30 April 1248, bangunan Kolner Dom mengalami kebakaran sehingga seluruh isinya habis tidak berbentuk. Pembangunan tiang, atap, menara, dimulai dari awal lagi pada 15 Agustus 1248.
Sayangnya, konstruksi kembali terhenti pada tahun 1560 karena kehabisan dana sekaligus kurangnya minat masyarakat terhadap bangunan bergaya gotik. Hal ini membuat Kolner Dom ditinggalkan pekerjanya, mangkrak, dan tidak dirawat.
Bahkan gereja ini sempat dialihfungsikan oleh Panglima Perang Prancis, Napoleon Bonaparte, sebagai gudang untuk merebut Jerman di tahun 1790-an. Memasuki abad ke-19, rakyat Jerman mulai melirik kembali Cologne Cathedral tersebut.
Mereka mulai memiliki nasionalisme seiring dengan meningkatnya kesadaran akan seni abad pertengahan. Pembangunan dimulai lagi di tahun 1842 dan membuka sumbangan dari raja ratu Eropa, pelancong, pedagang, agamawan, hingga rakyat biasa.
Akhirnya, bangunan Kolner Dom selesai dikerjakan pada tahun 1880. Jika ditotal, pembangunan menghabiskan 6 abad. Saat ini Kolner Dom jadi tempat ibadah penuh sejarah dan budaya yang jadi kebanggaan masyarakat Jerman.
Shrine of the Three Kings, Titik Balik Bangkitnya Kolner Dom
Cologne Cathedral menerima Shrine of the Three Kings pada tahun 1164 yang dibawa Uskup Agung Rainald von Dassel. Ini merupakan karya peti mati dengan nilai seni tinggi dan kental nuansa agama.
Hal ini membuatnya menarik para penganut kristen dari berbagai kalangan untuk berkumpul dan berdoa. Selain itu, kekayaan seni tersebut menjadikan katedral jadi tempat ziarah keagamaan penting di Eropa.
Shrine of the Three Kings diletakkan di altar tinggi bangunan Kolner Dom. Ukurannya sangat besar, isinya merupakan tulang-tulang (diduga) milik orang Majus dari Timur yang merawat bayi Yesus.
Ini merujuk di antara tahun 1190 dan 12125, terdapat sebuah kuil, tempat suci, atau tempat penyimpanan berharga. Isinya patung-patung emas, hiasan batu, maupun sejarah bergambar yang dibuat untuk tulang-tulang tadi.
Seni tersebut merupakan mahakarya kerajinan emas di abad pertengahan oleh pengrajin emas terkenal, Nicholas dari Verdun. Pembuatan dikerjakan tahun 1182 – 1220. Awalnya dipasang di katedral pendahulunya, yaitu Kapel Bunda Maria.
Bangunan Kolner Dom di Abad ke-21 Saat Ini
Sebagai tempat ziarah dengan campuran gaya gotik dan romanesque, bangunan ini menjadi bangunan arsitektur terbaik dari era pertengahan. Saat ini banyak wisatawan datang untuk menikmati keindahannya sekaligus beribadah.
Selain sebagai tempat ibadah dan ziarah, gereja katedral Jerman juga merupakan simbol kebanggaan sekaligus identitas warga Jerman khususnya daerah Koln. Tempat tersebut mengandung nilai sejarah serta budaya yang tinggi di dalamnya.
Di sisi lain, gereja katedral ini turut menyajikan pemandangan indah Kota Koln dari ketinggian. Pengunjung dapat naik ke atas menaranya dengan ketinggian 150 meter.
Kolner Dom melalui sejarah panjang mulai dari area yang kecil, dibiarkan terbengkalai, hingga kebakaran. Bahkan sempat jadi objek vandalisme dan serangan bom akibat Perang Dunia II.
Kabar baiknya, bangunan Kolner Dom selalu mampu bangkit dari kerusakan. Rakyat Jerman juga semakin menjunjung tinggi nasionalisme sehingga bangunan tersebut jadi kebanggaan karena merupakan karya bersejarah untuk Jerman.
Saat ini Kolner Dom memiliki ketinggian 157 meter sejak konstruksinya selesai selama 632 tahun. Kedua menara di atasnya sama tingginya. Ini membuat Kolner Dom menjadi gedung tertinggi di dunia.
Kolner Dom mengandung seluruh elemen yang diperlukan dalam mengekspresikan nilai universal, ukuran, fitur, maupun struktur luar biasa. Katedral ini dinilai mampu menyampaikan makna sebuah mahakarya bergaya gotik secara lengkap.
Para pengunjung mengenalnya dari keunikan hiasan, desain gotik, dan warna gelap di seluruh strukturnya. Apalagi menggunakan kaca patri besar bergaya modern semakin membuat tampilannya tampak megah.
Luasnya sekitar 26.000 kaki persegi sehingga mampu menampung 20.000 orang. Pada tahun 1996, bangunan Kolner Dom dinyatakan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.