Mengenal Gejala Radang Amandel, Penyebab, dan Pengobatannya
Gejala radang amandel terjadi karena adanya pembengkakan pada selaput halus yang ada di sekitar tenggorokan. Dalam ilmu medis disebut juga dengan tonsillitis. Penderita akan mengalami keluhan seperti demam, nyeri pada telinga dan tenggorokan saat digunakan untuk menelan.
Sering dikaitkan dengan “banyak makan es krim”, sebenarnya apa penyebab gejala sakit pada tonsil atau amandel ini bisa terjadi? Berikut penjelasan mengenai penyebab, cara mengatasi serta cara mengobati saat terjadi peradangan tonsil.
Penyebab Gejala Radang Amandel
Peradangan selaput halus pada tenggorokan ini lebih sering dialami oleh anak usia sekolah hingga remaja antara 15-17 tahun. Indikasinya adalah karena aktifitas yang aktif dan berhubungan dengan dunia luar. Secara singkat, berikut faktor penyebab terjadinya peradangan.
1. Infeksi Virus
Gejala radang amandel disebabkan oleh virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh kemudian menginfeksi. Contohnya virus influenza, Rubeola, parainfluenza, dan rhinovirus. Virus-virus ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan.
Saat kondisi imun tidak prima, virus mudah menyerang sistem pertahanan tubuh dan menyebabkan beragam gejala sakit. Untuk usia anak balita hingga remaja yang masih dalam tahap membangun kekebalan tubuh alami, perlu sekali kecukupan nutrisi.
2. Polusi Udara
Seperti dikatakan sebelumnya, saluran pernapasan menjadi jalan masuk virus penyebab peradangan terutama saat terjadi polusi udara. Kota-kota besar dengan padatnya kendaraan bermotor serta industri adalah ancaman serius terhadap kesehatan tonsils atau amandel.
3. Kebersihan
Kebersihan lingkungan, badan, serta mulut, merupakan jalan kuman merugikan untuk bisa masuk ke dalam mulut. Lingkungan bermain sehari-hari sangat dekat dengan polusi, sampah, dan benda-benda kotor.
Kebersihan makanan, misalnya dari jajanan yang dibeli di luar juga merupakan jalan masuknya berbagai faktor penyakit. Apalagi jika jajanan tidak mengandung nutrisi baik dan lebih banyak penyedap atau pengawet, hal ini bisa menyebabkan tonsillitis.
4. Interaksi Lingkungan
Berinteraksi dengan banyak orang dari lingkungan yang berbeda-beda juga jadi penyebab munculnya gejala radang amandel. Teman sekolah, teman bermain, atau orang yang ditemui bisa jadi carrier virus, bakteri dan pathogen.
Contoh virus influenza yang penyebarannya sangat cepat melalui udara. Saat berinteraksi langsung dengan penderita, tubuh bisa langsung terpapar virus yang sama kemudian menyebabkan infeksi pada selaput tonsils.
Cara Mencegah Gejala Radang Amandel
Peradangan pada amandel terutama yang dialami anak-anak seringnya terjadi saat musim kemarau di mana anak-anak lebih banyak beraktivitas di luar rumah. Setelah tahu indikasi penyebabnya, Anda bisa lekukan pencegahan seperti langkah di bawah ini.
1. Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan mulai dari kebersihan badan, mulut dan lingkungan rumah. Hindari menggunakan barang secara bersama-sama meski dengan anggota keluarga sendiri contohnya handuk dan pakaian.
Rutin membersihkan badan dengan membiasakan anak maupun diri sendiri mandi sehari dua kali. Gosok gigi sebelum tidur, sehabis makan, bisa ditambah dengan penggunaan obat kumur untuk menjaga kebersihan area mulut.
2. Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan rutin untuk anak-anak perlu dilakukan terutama yang berkaitan dengan organ THT (telinga, hidung, tenggorokan). Selain memastikan kondisi kebersihannya, bisa juga melakukan antisipasi gejala amandel lebih dini.
3. Menghindari Polusi
Hidup di zaman modern memang tidak mudah untuk menghindarkan diri dari paparan polusi terutama polusi udara. Namun Anda bisa melakukan antisipasi semaksimal mungkin dengan memproteksi diri sendiri.
Diantaranya menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan untuk jangka waktu lama, dan saat naik kendaraan umum. Bermain jauh dari sumber polusi seperti cerobong asap pabrik, aktifitas pembakaran, serta jalanan yang padat kendaraan bermotor.
4. Meningkatkan Imunitas
Untuk usia di bawah 15 tahun, anak-anak perlu tambahan nutrisi vitamin bisa jadi makanan maupun suplemen. Mencukupi kebutuhan air putih harian secara optimal, sebab air putih efektif membantu tubuh membuang racun dan berbagai faktor gangguan dari luar.
5. Istirahat Cukup
Semangat bermain anak-anak hingga remaja memang sangat tinggi, maka perlu diimbangi dengan istirahat yang cukup dan optimal. Minimal penuhi kebutuhan tidur selama 8 sampai 10 jam sehari.
Cara Mengobati Gejala Radang Amandel
Meski sudah dilakukan langkah pencegahan, namun kondisi tubuh serta lingkungan yang tidak terprediksi tetap bisa menyebabkan gejala peradangan terjasi. Jika sudah terjadi, maka Anda bisa langsung melakukan langkah pengobatan yang efektif.
Pengobatan gejala radang amandel disesuaikan kondisi tubuh pasien. Jika masih tahap ringan, maka cukup dengan mengkonsumsi obat pereda nyeri dan anti peradangan. Gejala kategori ringan artinya tidak mengganggu fungsi organ lain misalnya sulit menelan atau bernapas.
Pemberian obat wajib melalui konsultasi dengan dokter spesialis supaya dosisnya tepat. Terutama pasien usia di bawah 9 tahun, pemberian dosis harus dalam batas aman. Setelah pemberian obat sarankan anak untuk banyak istirahat secara fisik.
Pada kondisi yang lebih berat misalnya disertai demam dan intensitas kambuh lebih sering. Kemudian juga rasa nyeri hebat saat menelan bahkan sampai ke telinga, maka sudah perlu operasi pengangkatan.
Pengetahuan cara antisipasi dan pengobatan ini sangat penting. Anda sebagai orang tua bisa melakukan langkah efektif untuk menangani potensi gangguan aktifitas anak berdasarkan ciri atau gejala radang amandel.