Kenali Kelainan Kurvatura Penis Kongenital di Organ Reproduksi

Kondisi kurvatura penis kongenital dikenal juga dengan istilah chordee. Pada dasarnya termasuk sebagai kelainan yang dampaknya besar pada kualitas hidup pria. Artinya tidak dapat mengabaikannya karena efek negatifnya cukup besar.
Mungkin berbagai kelinan tersebut muncul sejak lahir serta terlihat wajar. Meski begitu bisa berkembang sehingga membutuhkan penanganan yang tepat. Penting bagi Anda untuk mengenalinya lebih jauh agar mengobati dengan tepat.
Kelainan Kurvatura Penis Kongenital Dapat Muncul Sejak Lahir
Chordee merupakan kondisi di mana Mr. P kelihatan melengkung. Hal ini tidak terjadi setelah seseorang tumbuh melainkan hadir sejak masa kelahirannya. Tapi bisa berkembang lebih buruk kondisinya setelah bertambah dewasa.
Kelainan kurvatura penis kongenital ini sebenarnya bukan muncul pada jaringan parut. Berbeda dibandingkan penyakit Peyronie walau menyebabkan melengkung serta nyeri waktu ereksi. Apalagi Peyronie penyebabnya adalah cedera.
Sedangkan untuk Chordee yaitu disebabkan oleh kelainan yang terbentuk saat bayi dalam kandungan. Pembentukan Mr. P pada saat dalam kandungan tidak normal. Kemudian menyebabkan setelah kelahiran bentuknya bukan biasa.
Penyebab perkembangan penis tidak wajar saat kehamilan sebenarnya belum dipastikan dengan jelas. Artinya dapat berisiko untuk setiap bayi laki-laki dalam kandungan. Saat masih kecil mungkin tidak terlihat terlalu jelas.
Apalagi kondisi pembengkokan lebih terlihat saat mengalami ereksi. Sebagian besar pria mungkin memiliki bentuk penis yang melengkung. Tapi kalau terlalu mengganggu saat buang air kecil atau seks, artinya bukan masalah.
Jika mengalami kurvatura penis kongenital, tentu kondisinya menjadi sebaliknya. Buang air kecil akan kesulitan karena cenderung melengkung. Begitu juga saat berhubungan badan di mana kesulitan dalam beberapa posisi.
Perlu Anda ketahui karena setiap pria punya bentuk penis berbeda, bukan berarti tidak normal. Baik bentuk tegak lurus, bengkok kanan maupun bengkok kiri. Kondisi tersebut merupakan variasi bentuk sehingga normal.
Kondisi kelainan ini dapat dinyatakan jika situasinya melengkung atau bengkok terlalu parah. Bahkan ditambah dengan kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari. Penanganan diperlukan karena bukan termasuk kondisi Mr. P yang sehat.
Pentingnya Memahami Bentuk Penis Sehat untuk Mendeteksi Kurvatura
Penderita kurvatura penis kongenital banyak yang mengalami penderitaan jika belum mengatasinya. Terutama karena buang air kecil atau berhubungan badan menjadi tidak mudah. Bahkan bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Tidak heran penting bagi pria memahami dengan baik kondisi penis sehat. Tujuannya agar mampu mendeteksi serta mengenalinya sejak awal. Berikut adalah kondisi penis sehat yang tidak mengalami masalah kelainan chordee:
- Memiliki kemampuan ereksi berdurasi beberapa menit sampai 30 menit. Selain itu tingkat kekerasan jika ereksi harus baik. Tentu nyaman saat berhubungan badan serta tidak merasakan nyeri atau sakit selama ereksi.
- Jika tidak mengalami kurvatura penis kongenital, buang air kecil sangat lancar. Terutama karena tidak melengkung parah serta tanpa sumbatan saluran kemih. Selain terasa lancar, tanpa merasakan sakit sama sekali.
- Memiliki lengkungan yang normal dan tidak terlalu ekstrem. Jika Mr. P sedang mengalami gangguan, ternyata bisa menunjukkan gejala khusus. Misalnya kondisi seperti mulai melengkung dengan kondisi tidak normal.
- Ukuran penis sehat yakni 8-9cm di mana bertambah sampai 14cm jika ereksi. Setiap pria memiliki ukuran berbeda dengan banyak faktor penyebabnya. Kalau ukurannya kurang dari 8cm, dapat disebutkan mikropenis.
- Tidak terdapat benjolan atau luka pada area sekitar Mr. P. Selain itu warnanya harus sama dengan area kulit disekitarnya. Ditambah mengeluarkan aroma yang tidak menyengat sehingga dianggap sehat.
Penanganan yang Tepat untuk Kelainan Kurvatura Pada Penis
Kondisi kurvatura penis kongenital yang tidak parah mungkin tidak membutuhkan penanganan lebih jauh. Terutama karena banyak pria yang bisa hidup dengan baik. Meski begitu penanganan mendalam diperlukan jika kondisinya mengganggu.
Salah satu penanganan yang dibutuhkan yaitu dengan melakukan pembedakan. Khususnya jika sudah melakukan pemeriksaan dan dipastikan termasuk kondisi yang parah. Proses pembedahan tentu akan dilakukan langsung oleh dokter.
Proses pembedahan tersebut nantinya dilakukan dengan cara membuatkan insisi. Lalu disertai juga dengan jahitan untuk sudut lebih besar. Tapi bisa juga menggunakan jatuhan saja tanpa insisi tergantung dengan kondisi pasien.
Pada kondisi kurvatura penis kongenital, seringkali disertai dengan beberapa pengobatan yang direkomendasikan. Misalnya injeksi obat untuk mengatasi nyeri. Selain itu dapat memperbaiki bentuk Mr. P sehingga tidak lebih parah.
Ada juga terapi peregangan hingga terapi hormon di mana mampu membantu memperbaiki bentuk penis. Meski begitu tindakan pembedahan menjadi yang paling populer. Khususnya jika metode pengobatan lainnya tidak berhasil.
Kelainan penis cukup beragam bukan hanya bentuk melengkung yang tidak wajar. Penting memahami kelainan Mr. P dan saluran kemih dengan baik. Khususnya karena sering dijumpai serta memiliki berbagai gejala berbeda-beda.
Misalnya, memiliki gejala penyakit Balanitis, Priapismus hingga kanker penis. Pemeriksaan mendalam diperlukan agar mendapatkan tindakan yang benar. Lalu setiap gangguan, masalah atau penyakit yang dimiliki segera disembuhkan.
Pemeriksaan secara rutin ke dokter semakin populer untuk menghindari kelainan atau masalah. Terutama agar mendapatkan penanganan yang tepat dan akurat. Lalu kelainan kurvatura penis kongenital tidak menjadi masalah lebih besar.