Ancaman Bahaya Keamanan di Dunia yang Semakin Ekstrem

4 min read

Mengenali bahaya keamanan di dunia penting bagi masyarakat untuk tahun 2024. Apalagi perusahaan layanan kesehatan dan keamanan internasional telah merilis data terbaru. Isinya yakni mengenai negara paling aman dan berbahaya.

Dalam daftar tersebut pastinya menjadi peringatan sebelum berkunjung ke beberapa negara. Dalam Peta Risiko 2024 sendiri memiliki berbagai faktor. Contohnya masalah berdasarkan keamanan secara luas, bahaya medis atau iklim.

Bahaya Keamanan di Dunia Karena Risiko dan Isu Iklim

Bagi wisatawan yang gemar bepergian ke seluruh dunia, tingkat keamanan harus diketahui. Negara Afrika seperti Sudan Selatan dan Libya termasuk ekstrem. Bahkan kontrol pemerintah hingga hukum ketertibannya rendah. Belum lagi semakin bahaya keamanan di dunia karena layanan pemerintah hampir tidak ada. Termasuk transportasi yang tidak berfungsi dengan baik. Apalagi muncul masalah kejahatan yang terus meningkat.

Selain itu negara seperti Pakistan, Venezuela dan Myanmar juga punya risiko yang tinggi. Internasional SOS menyebut banyak protes kekerasan terus bermunculan. Bahkan lebih buruknya banyak mengancam turis. Hal ini berbanding terbalik dengan negara kawasan Skandinavia di mana punya keamanan tinggi. Masalah kekerasan politik maupun kerusuhan sosial rendah. Bahkan prevalensi kekerasan atau kejahatannya terbilang minim.

Jika melihat masalah kekerasan dan kejahatan dunia, seringkali disebabkan oleh iklim. Terlebih terdapat peringatan karena menyebabkan krisis hingga bencana kemanusiaan. Pastinya berbahaya dan berisiko bagi para wisatawan. Risiko bahaya di dunia cukup memburuk karena peningkatan risiko media. Khususnya berkaitan dengan kemunculan jenis penyakit baru. Termasuk masalah penyakit atau virus lama yang kemudian frekuensinya terus bertambah.

Masalah keamanan menjadi perhatian karena peningkatan wisatawan ke seluruh dunia. Sebelum berkunjung tentu perlu memiliki gambaran secara menyeluruh. Tujuannya agar memastikan tidak merasakan isu tersebut. Berdasarkan berbagai bahaya yang muncul, menyebabkan ketakutan pergi ke beberapa negara besar. Karena kesulitan pemerintah setempat memperbaiki agar kondusif. Tentu bagi wisatawan menjadi daftar yang dihindari.

Masalah Isu Keamanan Berbagai Negara Rawan Menyebabkan Risiko Medis

Jika melihat bahaya keamanan di dunia, tentunya semakin meningkat dengan berjalannya waktu. Tidak heran semakin banyak orang khawatir sebelum datang ke negara berisiko. Walaupun punya keindahan tapi perlu dipertimbangkan. Salah satu masalah besar yang perlu dihadapi adalah mengenai kekhawatiran medis.  Khususnya saat mengunjungi wilayah dengan risiko medis yang tinggi.

Apalagi setelah melihat berdasarkan prevalensi penyakit menular berbahaya. Sebelumnya masalah Covid juga menjadi perhatian besar bagi pelancong. Jika mengunjungi negara dengan cara menghindari atau perawatan buruk tentu tidak menjadi keuntungan. Bahkan menyebabkan risiko kematian akan meningkat. Standar layanan medis darurat faktanya perlu dipertimbangkan sebelum menuju salah satu negara.

Terlebih dalam perjalanan, seringkali menemukan masalah darurat. Apabila kesulitan mengatasinya tentu membahayakan diri sendiri. Dalam daftar bahaya keamanan di dunia, Korea Utara, Afghanistan, Sudan dan Libya termasuk list tertinggi.  Berbeda dengan Amerika Serikat, Kanada, Singapura atau Kanada di mana memiliki risiko medis paling kecil. Sementara itu 60% wisatawan punya potensi menghadapi masalah darurat medis.

Inilah alasannya asuransi perjalanan sangat dibutuhkan. Tidak lain demi menanggung biaya cedera hingga penyakit yang berisiko muncul. Pastinya perlu mencari negara yang mampu mendukung penggunaan asuransi tersebut. Tingkat kehadiran medis yang baik menyebabkan keselataman lebih terjamin. Kecepatan pelayanan saat darurat tentu seringkali dipertimbangkan.

Daftar Negara Paling Berbahaya Dikunjungi Terus Bertambah

Laporan bahaya keamanan dunia dikeluarkan oleh Indeks Perdamaian Global (GPI). Laporan ini menjadi ukuran aman atau bahayanya suatu negara. Penilaian dilakukan menggunakan 23 indikator berbeda. Beberapa indikator yang digunakan yakni mulai dari teror politik, pembunuhan, perampokan, konflik internal dan sebagainya. Evaluasi dilakukan bagi 163 negara di mana mencakup populasi dunia sehingga datanya cukup valid.

Umumnya memperhatikan keselamatan, keamanan, militerisasi hingga konflik berkelanjutan. Berdasarkan faktor ini, menunjukkan tinggi atau rendahnya keselamatan. World Population menerima data negara berbahaya 2024. Sebagai negara dengan bahaya keamanan di dunia, Afghanistan menjadi nomor pertama, Karena memiliki perang, perselisihan atau revolusi. Belum lagi kematian karena perang maupun terorisme terbilang tinggi.

Selain itu ada wilayah Timur Tengah seperti Yaman dan Surian. Keduanya memiliki perang sejak lama dan banyak kerusuhan terjadi. Terlebih memiliki supremasi hukum lemah sehingga membuat kejahatan terus terjadi. Salah satu negara baru yang punya masalah buruk yakni Sudan Selatan. Konflik internal menjadi masalahnya sehingga buruk dikunjungi. Sama halnya dengan RD Kongo, kerusuhan, pembunuhan dan pemberontakan masih terjadi.

Dalam daftar ini sebenarnya muncul Iraq, Somalia, Republik Afrika Tengah hingga Sudan. Masing-masing memiliki masalah setara yang membahayakan warga sipil maupun asing. Wajar masuk blacklist banyak negara dunia. Bagi warga Indonesia sendiri beberapa negara berbahaya ini kurang populer. Hal ini dinilai baik karena masih memiliki banyak pilihan negara lain. Apalagi melihat bahaya keamanan di dunia yang sangat mengkhawatirkan.

You May Also Like

More From Author